Rabu, 28 November 2018
Sastra
Kuntum Bunga Kampung (1928-2009)
Daftar Isi [Buka]
membedah rasa yang diaduk kesepian
di depan pusaramu aku melayang
berimajinasi meneteskan selaksa harapan
rekahan jiwa ini mengembung pilu
menari di atas selubung kerinduan
mencari sepercik hati berdawai ngilu
perkuburanmu kini sisakan kemasaman
masihkah kudekap erat kegelisahan berbalut harapan?
adakah kau rasakan suasana batin yang sama laiknya kurasakan?
ah pastinya kau tak merasakan?
aku yakin kau pun tak berpengharapan seperti yang kuharapkan!
batu nisan ini menjadi saksi bisu
di gelaran hatiku bersemayam keresahan
berpendaran menjadi tangisan menggunung
di dalam diri ini aku hanya bisa berdecak kagum
kadang rasa tak percaya mengulum sinabar
Oo, di......kampung ini telah lahir
manusia yang resah dan jengah atas kemiringan
yang tak pernah berhenti menetaskan
kederitaan dan penderitaan hidup dibalut refleksi agung
Oo, di.....kampung ini juga dirimu telentang kaku
mencoba bertamu sekaligus bercengkrama
dengan tetanggamu yang mencium harum
kuntum bunga yang puluhan tahun tak pernah tercium
selamat jalan sang maestro (1928-2009)
selamat bercengkrama dengan-Nya
akankah aku di sini menjadi gelisah sepercis dirimu.....?
Garut, 22 September 2009
Populer Minggu Ini
-
3 Manfaat Luar Biasa Membaca Buku Self-Improvement!
PendidikanPenulis Muhammad Tegar Yulianza Secara garis besar, tentu pembaca tahu bahwa buku terbagi menjadi d…
-
Membarukan Laku Manusia Sunda
KebudayaanAda dua hari libur nasional terpampang pada jejeran tanggal di kalender. Pada tanggal 1 Januari lal…
-
Revitalisasi Kota Ramah Nan Berbudaya
LingkunganPenulis: Iu Rusliana, Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Bandung Membayangkan kota yang hijau, sejuk, t…
0 Komentar